Senin, 29 Februari 2016

Bahagia itu "Pilihan"

Pagi ini dapat whatsapp dari Nurul Hayat tentang Bahagia

Sejenak Pagi :
Bahagia itu "Pilihan"

Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari...
Memanggil taksi, dan naik...
"Selamat pagi Pak..."katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu...
"Pagi yg cerah bukan?" sambungnya sambil tersenyum😊😚... lalu bersenandung kecil...
Sang sopir tersenyum😊 melihat keceriaan penumpangnya, dgn senang hati, Ia melajukan taksinya...
Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dgn selembar 20ribuan💵, utk argo yg hampir 15 ribu...
"Kembaliannya buat bpk saja...selamat bekerja Pak.." kata pemuda dgn senyum...😊😚
"Terima kasih..." jawab Pak sopir taksi dgn penuh syukur...😚
"Wah.. aku bisa sarapan dulu nih..." Pikir sopir taksi itu...Dan ia pun menuju kesebuah warung.

"Biasa Pak?" tanya si mbok warung. Iya biasa..
Nasi sayur...🍚🍲
Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam, jawab Pak sopir dgn tersenyum😊😋
Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 💵 "Buat jajan anaknya si mbok... " begitu katanya.
Dgn tambahan uang jajan seribu💵, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dgn senyum lebih lebar😃
Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini. Dan diberikannya pada temannya yg tdk punya bekal.
Begitulah...cerita bisa berlanjut.. Bergulir... .spt bola salju...
Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman2 si anak...
Keluarga mereka...
Semua tertular kebahagiaan...
Kebahagiaan, spt juga kesusahan, bisa menular kpd siapa saja disekitar kita...
Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...
Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini??
Bisa menerima itu adalah berkah...
Tapi bisa memberi adalah anugerah....
Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat org lain bahagia dgn keberadaan kita...
Semangat pagi Sdr & sahabatku yg baik & bijak, ayo selalu berbagi, walaupun itu hanya sebuah senyum.
Keep Calm & Smile On.
Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.
Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku ini aku pinjam

Buku yang kita baca tidak sama, Lalu bagaimana bisa merasakan haru biru yang sama [1/8 17.10] Umi Sman Cepu: Njaluk dicritani leh [1/...